Nama lengkapku Drs. TOTO SUNARSONO yang biasa disapa dengan Ust. Atho'illah, dilahirkan ibuku di Rumah Sakit Mardi Santosa Surabaya pada tanggal 08 Agustus 1965. Pendidikan dasar aku selesaikan di SDN MOJORUNTUT II dan pendidikan SMP aku selesaikan di SMP PERSATUAN Krembung pada tahun 1981. Pada tahun 1985 Alhamdulillah aku lulus dari SMA NEGERI I SIDOARJO, sebagai satu-satunya SMA Negeri di Sidoarjo saat itu. Walaupun dengan susah payah dan perjuangan yang sangat panjang, alhamdulillah akhirnya aku bisa lulus yudisium dari UNIVERSITAS NEGERI MALANG (d.h. IKIP NEGERI MALANG) pada awal tahun 1991.
Selesai yudisium aku terus mengambil ijasah kelulusanku kemudian pulang tanpa mengikuti ceremonial wisuda sarjana. Sesampai di rumah, pada awal-awal waktu, banyak aku habiskan waktuku untuk mendalami Al-Islam di Majelis Ta'lim yang dibina langsung oleh KH. Abdulloh Mustofa di rumah beliau. Dari beliaulah aku kemudian diberi ijazah nama Atho'illah setelah belajar Al-Islam selama kurang lebih 3 tahun, sebagai Ijasah kelulusan ngajiku barangkali. Berikutnya aku diberi tugas oleh KH. Abdulloh Mustofa untuk belajar Al-Islam pada KH. Muhammad Arif yang mengasuh Pesantren Baitul Falah di Desa Kandangan Kecamatan Krembung.
Subhanalloh, nama ijazahku dari KH. Abdulloh Mustofa ternyata sama dengan nama salah seorang putranya KH. Muhammad Arif. Kesamaan nama ini membuat aku menjadi sagat dekat degat beliau. Alhamdulillah, perhatian KH. Muhammad Arif kepadaku sangat luar bisa. Aku sering diajak berdiskusi secara khusus tentang peran strategis seorang da'i atau mubaligh dalam proses perbaikan ummat. Kemudian Aku diberi amanah tugas da'wah untuk mendirikan lembaga pendidikan formal, yaitu sekolah islam yang dikelola dengan manajemen modern. Beliau sangat berharap bahwa aku bisa merintis sekolah islam yang modern, maju dan bermutu.
Selain mengikuti ta'lim di KH. Muhammad Arif, aku juga mengikuti ta'lim yang dibina KH. Munir Miskat di Masjid Nurul Huda Krembung. Akupun menjadi sangat dekat juga dengan KH. Munir Miskat. Makan, tidur, bepergian dan makan bersama-sama KH. Munir Miskat dan kawan-kawan yang lain seperti Ro'is, H. Bahaudin, H. Romli adalah bagian dari aktivitasku bersama beliau. Subhanalloh, sangat menentramkan hati, hidup dan bergaul bersama 'ulama.
KH. Muhammad Arif mulai sering sakit, begitu juga KH. Munir Miskat. Beliau berdua selalu mengingatkan bahwa amanah mendirikan lembaga pendidikan formal itu sangat mulia dan bermanfaat bagi ummat dan bangsa. Yakinlah Alloh SWT akan selalu membantu hambanya yang ikhlas dan istiqomah meniti jalan-Nya.
Amanah tersebut aku komunikasikan kepada Ust. Syarif Muhtarom, SPd. untuk mendapat masukan. Alhamdulillah Ustad Syarif sangat empati dengan ide tersebut. Beliaupun akhirnya mengajakku untuk mendirikan Yayasan bersama bapak Soenarko Tjahyono, SE. Berdirnya Yayasan Nurul Islam ini kelak telah membidani KB-TKIT NURUL ISLAM KREMBUNG dengan KH. Muhammad Arif sebagai pembinanya. Kini telah berkembang juga SDIT NURUL ISLAM KREMBUNG. Insya Alloh, pada tahun ajaran 2010-2011 ini akan segera lahir SMP ISLAM TERPADU (SMPIT) NURUL ISLAM KREMBUNG.
Di sela-sela kesibukanku mengelola Yayasan Nurul Islam dan semua sekolah yang ada di lingkungannya, aku dimotivasi Istriku untuk mengambil kuliah Program Pasca Sarjana., agar energi untuk menghadirkan sekolah islam yang bermutu menjadi semakin besar. Maka akupun kuliah Pasca Sarjana dengan mengambil Program Studi Teknologi Pembelajaran.
Untuk mewujudkan mimpi hadirnya sekolah islam yang bermutu, tentu saja tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa ada selama ini. Apalagi memadukan sistem pendidikan pesantren, sekolah dan pendidikan kewirausahaan dalam satu bangunan sistem sekolah atau pendidikan. Maka aku membuat disain sistem pendidikan yang berbeda dengan sistem pendidikan yang ada, sebab aku yakin bahwa sistem yang sama akan menghasilkan yang sama juga, tidak tampak keunggulannya.
Maka aku buatlah sistem pendidikan yang berbeda, yaitu selain mengambil sistem pendidikan nasional yang biasa diterapkan di sekolah terus aku padukan dengan sistem pendidikan pesantren dan sistem pendidikan kewirausahaan. Disain ini pertama kali aku sosialisasikan kepada para guru dan orang tua murid di lingkungan Nurul Islam. Aku menyebutnya dengan Sekolah Islam Terpadu, ehhh ternyata aku tidak sendirian ! Ternyata di daerah lain juga banyak bermunculan sekolah-sekolah islam terpadu. Tetapi di Nurul Islam tetap mempunyai ciri khasnya, yaitu adanya pendidikan kewirausahaan.
Karena aku mengembangkan sistem pendidikan yang agak berbeda dengan sekolah yang telah ada, subhanalloh fitnahnya sangat luar biasa. Kecurigaan, dan macam-macam fitnah lainnya sangat luar biasa. Kadang ada yang aku tanggapi, kadang juga aku biarkan berlalu begitu saja. Fitnah itu datang bertubi-tubi.
Azzamku hanya satu, menghadirkan pendidikan islam yang bermutu untuk memperbaiki kualitas generasi, ummat dan bangsa.
Aku bilang pada diriku sendiri, dalam bentuk munajat kepada Alloh SWT, YA . . . Alloh bilakah mimpi itu terwujud ?
Selesai yudisium aku terus mengambil ijasah kelulusanku kemudian pulang tanpa mengikuti ceremonial wisuda sarjana. Sesampai di rumah, pada awal-awal waktu, banyak aku habiskan waktuku untuk mendalami Al-Islam di Majelis Ta'lim yang dibina langsung oleh KH. Abdulloh Mustofa di rumah beliau. Dari beliaulah aku kemudian diberi ijazah nama Atho'illah setelah belajar Al-Islam selama kurang lebih 3 tahun, sebagai Ijasah kelulusan ngajiku barangkali. Berikutnya aku diberi tugas oleh KH. Abdulloh Mustofa untuk belajar Al-Islam pada KH. Muhammad Arif yang mengasuh Pesantren Baitul Falah di Desa Kandangan Kecamatan Krembung.
Subhanalloh, nama ijazahku dari KH. Abdulloh Mustofa ternyata sama dengan nama salah seorang putranya KH. Muhammad Arif. Kesamaan nama ini membuat aku menjadi sagat dekat degat beliau. Alhamdulillah, perhatian KH. Muhammad Arif kepadaku sangat luar bisa. Aku sering diajak berdiskusi secara khusus tentang peran strategis seorang da'i atau mubaligh dalam proses perbaikan ummat. Kemudian Aku diberi amanah tugas da'wah untuk mendirikan lembaga pendidikan formal, yaitu sekolah islam yang dikelola dengan manajemen modern. Beliau sangat berharap bahwa aku bisa merintis sekolah islam yang modern, maju dan bermutu.
Selain mengikuti ta'lim di KH. Muhammad Arif, aku juga mengikuti ta'lim yang dibina KH. Munir Miskat di Masjid Nurul Huda Krembung. Akupun menjadi sangat dekat juga dengan KH. Munir Miskat. Makan, tidur, bepergian dan makan bersama-sama KH. Munir Miskat dan kawan-kawan yang lain seperti Ro'is, H. Bahaudin, H. Romli adalah bagian dari aktivitasku bersama beliau. Subhanalloh, sangat menentramkan hati, hidup dan bergaul bersama 'ulama.
KH. Muhammad Arif mulai sering sakit, begitu juga KH. Munir Miskat. Beliau berdua selalu mengingatkan bahwa amanah mendirikan lembaga pendidikan formal itu sangat mulia dan bermanfaat bagi ummat dan bangsa. Yakinlah Alloh SWT akan selalu membantu hambanya yang ikhlas dan istiqomah meniti jalan-Nya.
Amanah tersebut aku komunikasikan kepada Ust. Syarif Muhtarom, SPd. untuk mendapat masukan. Alhamdulillah Ustad Syarif sangat empati dengan ide tersebut. Beliaupun akhirnya mengajakku untuk mendirikan Yayasan bersama bapak Soenarko Tjahyono, SE. Berdirnya Yayasan Nurul Islam ini kelak telah membidani KB-TKIT NURUL ISLAM KREMBUNG dengan KH. Muhammad Arif sebagai pembinanya. Kini telah berkembang juga SDIT NURUL ISLAM KREMBUNG. Insya Alloh, pada tahun ajaran 2010-2011 ini akan segera lahir SMP ISLAM TERPADU (SMPIT) NURUL ISLAM KREMBUNG.
Di sela-sela kesibukanku mengelola Yayasan Nurul Islam dan semua sekolah yang ada di lingkungannya, aku dimotivasi Istriku untuk mengambil kuliah Program Pasca Sarjana., agar energi untuk menghadirkan sekolah islam yang bermutu menjadi semakin besar. Maka akupun kuliah Pasca Sarjana dengan mengambil Program Studi Teknologi Pembelajaran.
Untuk mewujudkan mimpi hadirnya sekolah islam yang bermutu, tentu saja tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa ada selama ini. Apalagi memadukan sistem pendidikan pesantren, sekolah dan pendidikan kewirausahaan dalam satu bangunan sistem sekolah atau pendidikan. Maka aku membuat disain sistem pendidikan yang berbeda dengan sistem pendidikan yang ada, sebab aku yakin bahwa sistem yang sama akan menghasilkan yang sama juga, tidak tampak keunggulannya.
Maka aku buatlah sistem pendidikan yang berbeda, yaitu selain mengambil sistem pendidikan nasional yang biasa diterapkan di sekolah terus aku padukan dengan sistem pendidikan pesantren dan sistem pendidikan kewirausahaan. Disain ini pertama kali aku sosialisasikan kepada para guru dan orang tua murid di lingkungan Nurul Islam. Aku menyebutnya dengan Sekolah Islam Terpadu, ehhh ternyata aku tidak sendirian ! Ternyata di daerah lain juga banyak bermunculan sekolah-sekolah islam terpadu. Tetapi di Nurul Islam tetap mempunyai ciri khasnya, yaitu adanya pendidikan kewirausahaan.
Karena aku mengembangkan sistem pendidikan yang agak berbeda dengan sekolah yang telah ada, subhanalloh fitnahnya sangat luar biasa. Kecurigaan, dan macam-macam fitnah lainnya sangat luar biasa. Kadang ada yang aku tanggapi, kadang juga aku biarkan berlalu begitu saja. Fitnah itu datang bertubi-tubi.
Azzamku hanya satu, menghadirkan pendidikan islam yang bermutu untuk memperbaiki kualitas generasi, ummat dan bangsa.
Aku bilang pada diriku sendiri, dalam bentuk munajat kepada Alloh SWT, YA . . . Alloh bilakah mimpi itu terwujud ?
0 komentar:
Posting Komentar