Bahwa gerakan kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan kepanduan nasional Indonesia mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan itu. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke medanjuang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan cita-cita rakyat Indonesia dalam menegakkan dan mandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-lamanya.
Bahwa kaum muda sebagai potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan bangsa dan negara mempunyai kewajiban melanjutkan perjuangan bersama-sama orang dewasa berdasarkan kemitraan yang bertanggung jawab.
Kepramukaan sebagai gerakan pendidikan pada jalur pendidikan non formal merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental, spiritual, intlelektual, emosional, maupun fisik dan ketrampilan.
Sampai dengan saat ini Indonesia masih mengalami krisis multidimensional, yang meliputi semua aspek kehidupan sosial. Biaya pendidikan makin tinggi sehingga mendorong meningkatnya anak putus sekolah serta jumlah penganggguran. Disamping itu ketersediaan lapangan kerja tidak diikuti oleh pertumbuhan angkatan kerja. Yang sangat memprihatinkan adalah krisis dalam nilai-nilai, akhlak, mental dan moral di masyarakat, yang berdampak pada anak muda dan berakibat dalam pembentukan watak, sikap, tingkah laku dan budi pekertinya.
Gerakan Pramuka, sebagai organisasi non formal yang turut berperan dalam pendidikan kaum muda Indonesia, tidak terlepas dari masalah-masalah di atas. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana cara dan usahanya untuk menanggapi berbagai perubahan besar itu, terutama yang membawa dampak bagi kaum muda.
PBB telah menyatakan dasawarsa mulai tahun 2001, sebagai “International decade for Peace and Non-Violence for the Children of the World” (Dasawarsa Internasional untuk Budaya Perdamaian dan Non-Kekerasan bagi Anak Dunia), dengan menugaskan Unesco sebagai coordinator prakarsa itu. Sedangkan WOSM (Gerakan Pramuka Sedunia) telah mencanangkan tema khidmat “One World, One Promise” dalam menyambut usia seabad Gerakan Kperamukaan Sedunia pada tahun 2007, yang kiranya perlu dipadukan dengan langkah nyata bahwa Pramuka adalah perekat bangsa.
Kegiatan pendidikan kepramukaan tidak terelakkan dari keadaan dengan segala problematikanya masih akan menghadapi masa penuh ketidakpastian, kendala dan keterbatasan sumberdaya. Maka kegiatan Orientasi Pembina Pramuka yang diselenggarakan SIT NURUL ISLAM khusus SD-SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG merupakan upaya menghadapi berbagai tantangan dan perubahan masa depan.
Kursus Orientasi Pembina Pramuka SIT NURUL ISLAM mengambil tema : Sinergi Membangun Negeri Hadirkan Generasi Islami. Sebagaimana temanya, kegiatan ini merupakan kerjasama dan sinergi antara Koramil Krembung, Polsek Krembung, Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Sidoarjo, Kwaran Gerakan Pramuka Kecamatan Krembung dan SIT NURUL ISLAM KREMBUNG. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Serbaguna SIT NURUL ISLAM KREMBUNG mulai hari Jum’at – Ahad, 11 – 11 – 11 sampai dengan 13 Nopember 2011.Adapun peserta orientasi adalah semua guru SDIT DAN SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG.
Kursus Orientasi Pembina Pramuka SIT NURUL ISLAM dibuka oleh Kak Drs. TOTO SUNARSONO ATHO’ILLAH, M.Pd. selaku Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Waka Mabinas) Pramuka SIT tepat pukul 08.00 wib. Selain membuka acara Kak Atho’illah juga menyampaikan materi JATI DIRI PAMUKA SIT. Bravo Pramuka SIT !
0 komentar:
Posting Komentar