Alhamdulillah, Drs. Toto Sunarsono yang biasa disapa dengan nama panggilan Ust. Atho'illah mendapat kesempatan dari Alloh SWT melalui bantuan kerjasama dengan Yayasan Iqro' Center Jakarta dan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) INDONESIA bisa mengikuti kegiatan Studi Banding ke Singapore. Salah satu lembaga pendidikan yang dikunjungi adalah Madrasah AL-Junaid. Al-Junaid dipilih karena merupakan salah satu lembaga pendidikan islam di Singapore yangtertua dan sangat bermutu. Betapa tidak, semua lulusan Madrasah Al-Junaid jika mau melanjutkan ke Universitas Al-Azar Kairo mesti diterima. Hal itu karena Jaminan Mutu yang diberikan oleh Al-Junaid bukan sekedar di atas kertas atau rumusan kata-kata indah belaka.
Ust. Atho'illah selaku Kepala SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG, betul-betul memanfaatkan kesempatan yang langka dan mahal ini untuk banyak belajar bagaimana mengelola lembaga pendidikan yang bermutu. Subhanalloh, hampir semua 'ulama dan mufti yang ada di Singapore adalah lulusan Madrasah Al-Junaid. Apa pasalnya ?
Yang pertama, menjadi guru di Madrasah Al-Junaid adalah karena panggilan eksistensi diri sebagai seorang muslim. Kemauan yang tumbuh dari dalam diri para guru untuk menghadirkan generasi robbani begitu kuat mengakar pada semua guru. Subhanalloh,para ustadzahnya begitu bersemangat dan energik untuk bersinergi melakukan proses pendidikan bermutu.Mutu disini menjadi keharusan yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Tantangan pola hidup hedonismesangat jelas di depan pelupuk mata.
Yang kedua, kedisiplinan terhadap sistem yang telah ditetapkan sudah menjadi budaya yang mengakar pada seluruh warga di Madrasah Al-Junaid. Para guru dan staf sekolah serta para pengurus yayasan berusaha mewujudkan itsar yang sangat luar bisa. Sementara kita disini masih bertahan pada proses ta'aruf yang kami tidak tahu kapan akan selesai kemudian bisa meningkat pada proses taafahum terus ke taa'awun.
Yang ketiga, kekuatan mutaba'ah yang luar biasa. Untuk proses mutaba'ah ini Madrasah Al-Junaid bekerja sama langsung dengan Universitas Al-Azar, sehingga Al-Azar menugaskan salah satu staf ahlinya untuk mengawal standar mutu yang ada di Al-Junaid.
Yang keempat, up grading dan kaderisasi guru beserta staf sekolah dilakukan secara sistematis dan organis. Artinya kegiatan ini direnacakan dengan sangat matang dan bekerjasama dengan Majelis Ulama Singapore. Dari kerjasama ini, Majelis Ulama Singapore memfatwakan bahwa untuk menjadi 'ulama atau guru agama di Singapore sekolahnya adalah di Al-Junaid.
Yang kelima, iklim yang ada di Singapore memang iklim mutu yang ada, bukan yang lain. Kompetisi dalam semua sektor kehidupan begitu nyata, dan positif . Semua yang ada dihat secara positif, tidak sebaliknya.
Bagaimana dengan yang ada di sekitar kita ? Sebaiknya kita segera menyadari dan segera berubah dari kebiasaan kita yang belum qur'ani. Apa Pasalnya ? Kita sering kali bahwa untuk berubah selalu menunggu yang lain berubah. Pada hal yang lain ternyata menunggu kita berubah, jadinya kita saling menunggu untuk melakukan perubahan. Disisi lain kalau ada saudara yang mau berubah, kita fitnah habis-habisan bahkan kita kucilkan dari pergaulan. Yang katanya sok-lah, dll. Akhirnya, jika saudara kita nyalinya kecil yaaah dari pada terus difitnah maka tidak jadi melakukan perubahan akhirnya.
Masalah berikutnya adalah tradisi menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam. Kita jarang memiliki keberanian mengakui bahwa kitalah yang salah. Pada hal kita tahu bahwa perubahan untuk menjadi lebih baik itu diawali dari adanya temuan dari apa yang kita lakukan itu salah, sehingga perlu diperbaiki atau dibetulkan. Keberanian mengakui kesalahan inilah sesungguhnya merupakan awal yang dahsyat untuk melakukan perbaikan. Maka betapa indahnya kalau bangsa ini banyak orang yang mau mengaku salah kemudian melakukan perbaikan dan perubahan secara sistemik dan organis !
Maka, siapa yang berani mengakui kesalahan atau kekurangannya kemudian dia melakukan perbaikan secara sistemik, sesungguhnya dialah yang akan bisa menggapai khusnul khotimah. Insya Allah Negara ini akan menuju kejayaannya!Bangunlah Jiwanya Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya ! Merdeka ! Allohuakbar !
Ust. Atho'illah selaku Kepala SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG, betul-betul memanfaatkan kesempatan yang langka dan mahal ini untuk banyak belajar bagaimana mengelola lembaga pendidikan yang bermutu. Subhanalloh, hampir semua 'ulama dan mufti yang ada di Singapore adalah lulusan Madrasah Al-Junaid. Apa pasalnya ?
Yang pertama, menjadi guru di Madrasah Al-Junaid adalah karena panggilan eksistensi diri sebagai seorang muslim. Kemauan yang tumbuh dari dalam diri para guru untuk menghadirkan generasi robbani begitu kuat mengakar pada semua guru. Subhanalloh,para ustadzahnya begitu bersemangat dan energik untuk bersinergi melakukan proses pendidikan bermutu.Mutu disini menjadi keharusan yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Tantangan pola hidup hedonismesangat jelas di depan pelupuk mata.
Yang kedua, kedisiplinan terhadap sistem yang telah ditetapkan sudah menjadi budaya yang mengakar pada seluruh warga di Madrasah Al-Junaid. Para guru dan staf sekolah serta para pengurus yayasan berusaha mewujudkan itsar yang sangat luar bisa. Sementara kita disini masih bertahan pada proses ta'aruf yang kami tidak tahu kapan akan selesai kemudian bisa meningkat pada proses taafahum terus ke taa'awun.
Yang ketiga, kekuatan mutaba'ah yang luar biasa. Untuk proses mutaba'ah ini Madrasah Al-Junaid bekerja sama langsung dengan Universitas Al-Azar, sehingga Al-Azar menugaskan salah satu staf ahlinya untuk mengawal standar mutu yang ada di Al-Junaid.
Yang keempat, up grading dan kaderisasi guru beserta staf sekolah dilakukan secara sistematis dan organis. Artinya kegiatan ini direnacakan dengan sangat matang dan bekerjasama dengan Majelis Ulama Singapore. Dari kerjasama ini, Majelis Ulama Singapore memfatwakan bahwa untuk menjadi 'ulama atau guru agama di Singapore sekolahnya adalah di Al-Junaid.
Yang kelima, iklim yang ada di Singapore memang iklim mutu yang ada, bukan yang lain. Kompetisi dalam semua sektor kehidupan begitu nyata, dan positif . Semua yang ada dihat secara positif, tidak sebaliknya.
Bagaimana dengan yang ada di sekitar kita ? Sebaiknya kita segera menyadari dan segera berubah dari kebiasaan kita yang belum qur'ani. Apa Pasalnya ? Kita sering kali bahwa untuk berubah selalu menunggu yang lain berubah. Pada hal yang lain ternyata menunggu kita berubah, jadinya kita saling menunggu untuk melakukan perubahan. Disisi lain kalau ada saudara yang mau berubah, kita fitnah habis-habisan bahkan kita kucilkan dari pergaulan. Yang katanya sok-lah, dll. Akhirnya, jika saudara kita nyalinya kecil yaaah dari pada terus difitnah maka tidak jadi melakukan perubahan akhirnya.
Masalah berikutnya adalah tradisi menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam. Kita jarang memiliki keberanian mengakui bahwa kitalah yang salah. Pada hal kita tahu bahwa perubahan untuk menjadi lebih baik itu diawali dari adanya temuan dari apa yang kita lakukan itu salah, sehingga perlu diperbaiki atau dibetulkan. Keberanian mengakui kesalahan inilah sesungguhnya merupakan awal yang dahsyat untuk melakukan perbaikan. Maka betapa indahnya kalau bangsa ini banyak orang yang mau mengaku salah kemudian melakukan perbaikan dan perubahan secara sistemik dan organis !
Maka, siapa yang berani mengakui kesalahan atau kekurangannya kemudian dia melakukan perbaikan secara sistemik, sesungguhnya dialah yang akan bisa menggapai khusnul khotimah. Insya Allah Negara ini akan menuju kejayaannya!Bangunlah Jiwanya Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya ! Merdeka ! Allohuakbar !
1 komentar:
Mhn berbagi ilmunya, kl mau berkunjung ke al junaid, bagaimana caranya nggih? Matur suwun
Posting Komentar