STANDAR MUTU SIT MENGOKOHKAN PENDIDIKAN KARAKTER

Drs. Toto Sunarsono (urutan ke-5 dari kiri) selaku Kepala Sekolah SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) INDONESIA ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Semiloka dan Sosialisasi Standar Mutu SIT di PP IPTEK - TMII JAKARTA yang dilaksanakan mulai tanggal 4-6 Pebruari 2011.

Acara yang dibuka oleh Menristek Suharna Surapranata ini juga dihadiri oleh Wakil Mendiknas Bapak Fasli Jalal. Pak Fasli melihat Sekolah Islam Terpadu selama ini menjadi garda terdepan dalam upaya membangun karakter bangsa. Pemerintah sendiri menurut beliau, sejak awal berusaha membangun pendidikan karakter bangsa karena banyak keraguan yang menghinggapi bangsa ini. Satu-satunya cara untuk mengembalikan keraguan dan keprcayaan bangsa ini ialah dengan mengintervensi anak didik melalui pendidikan (Republika Ahad, 6 Pebruari 2011)

Sekolah Islam Terpadu mengembangkan pendidikan karakter sejak 1993, jauh sebelum Kemendiknas dan Pemerintah mencanangkan Pendidikan Karakter. Maka benar apa yang dinyatakan oleh Pak Fasli Jalal di atas, bahwa SIT menjadi garda terdepan dalam upaya membangun karakter bangsa.

SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG sebagai anggota JSIT INDONESIA harus menjadi yang terbaik sebagaimana Sekolah Islam Terpadu lainnya, terus tumbuh dan berkembang.


ASYIKNYA BELAJAR BERBASIS ICT / TIK

SMP ISLAM TERPADU NURUL ISLAM KREMBUNG bertekad untuk mewujudkan lembaga pendidikan yang berbasis mutu dan berwawasan global.

Konsekuensi dari komitmen di atas adalah proses pembelajaran dan seluruh kegiatan sekolah di SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG harus didisain secara sistematis dan sistemik.

Sebagaimana gambar samping, bahwa para siswa SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG sedang asyik berdiskusi sambil mencermati informasi on line yang ada di mini laptop, suatu pembelajaran berbasis ICT / TIK.

Hot spot / wifi internet yang siap digunakan untuk mengakses data dan informasi menjadi sarana sekaligus sumber belajar yang sangat kaya bagi para siswa SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG.

Wajah mereka tampak ceria memasuki abad 21 yang merupakan abad informasi ini. Dengan model pembelajaran berbasis ICT / TIK seperti ini, diharapkan para siswa bisa merasakan bagaimana dia menjadi bagian dari masyarakat global. Dunia berada dalam mini laptop mereka.

Pada era informasi seperti ini, pengertian buta huruf telah mengalami pergeseran yang amat sangat juauh. Kalau dulu pada abad 20 orang yang dikatakan buta huruf adalah mereka yang tidak bisa menulis dan tidak bisa membaca. Pada abad 21 sekarang, orang yang dikatakan buta huruf adalah orang yang bertambah usianya tetapi tidak bertambah ilmunya.

Dengan pembelajaran berbasis ICT / TIK insya Allah para siswa bisa melakukan akselerasi penyerapan ilmu pengetahuan dan pemahaman secara lebih komprehensif dan menyeluruh. Informasi atau ilmu yang mereka serap bisa menembus batas apapun, dahsyat !

Ilmu Allah telah dibuka lebar untuk diakses siapapun yang mau menjadi pembelajar sejati. Apalagi dengan fasilitas Hotspot / Wifi internet peluang untuk mencari ilmu menjadi semakin murah dan mudah. Belajar tidak lagi harus duduk manis di ruang kelas. Lihat para siswa SMPIT NURUL ISLAM yang sedang belajar sambil lesehan. Begitu tampak santai dan serius berdiskusi. Mereka bisa belajar secara mandiri, Guru semata-mata hanya menjadi fasilitator dan motivator.

Hal seperti ini belum terjadi di wilayah Kecamatan Krembung sepuluh tahun yang lalu. SIT NURUL ISLAM dengan visinya untuk menjadi sekolah yang Terdepan dalam Mutu dan Pelayanan secara dinamis terus mengembangkan diri baik secara kelembagaan maupun dalam proses pembelajaran. Inovasi terus dilakukan. Para siswapun telah dibekali tentang belajar bagaimana belajar melalui program matrikulasi pada tiga bulan pertama masuk sekolah di SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG.

Bravo para siswa SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG - SIDOARJO !

Pendidikan Islam Terpadu Pioner Bangun Karakter Bangsa

Judul di atas kami kutip persis dari Harian Republika yang terbit pada hari Ahad, 6 Pebruari 2011 pada halaman 2. Republika rupanya sedang menyampaikan berita kepada pembacanya tentang adanya kegiatan Lokakarya Nasional JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) INDONESIA di PP IPTEK-TMII Jakarta pada tanggal 5-6 Pebruari 2011 yang dibuka oleh Menristek, Bapak Suharna Surapranata.

Sambutan Menristek pada saat pembukaan Lokakarya JSIT INDONESIA sebagaimana kami kutip dari Harian Republika, menyampaikan bahwa Pemerintah melihat Pendidikan Islam Terpadu memiliki peran strategis di negeri ini. Sekolah Islam Terpadu yang berbasis Islam bisa menjadi agent of change, untuk mendidik manusia bermoral, punya kepedulian dan nasionalitas. Lebih lanjut Menristek menyampaikan bahwa pendidikan karakter begitu penting untuk ditanamkamkan sejak dini. Melalui pendidikan karakter, dunia pendidikan tak hanya menghasilkan manusia cerdas dan memiliki ketrampilan, tapi juga memiliki integritas dan profesionalitas. (Disadur dari Harian Republika Ahad, 6 Pebruari 2011 halaman 2)

PENDIDIKAN KARAKTER

SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG-SIDOARJO merupakan estafe berikutnya dari proses pengembangan SIT NURUL ISLAM KREMBUNG secara keseluruhan. Sekolah ini berencana bisa mengembangkan sampai sekolah menengah atas atau kejuaruan. Sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan SIT NURUL ISLAM KREMBUNG 2005 - 2025, bahwa seluruh proses pendidikan dan pembelajaran dilakukan dalam rangka membentuk 10 karakter atau muwashaffat. Sepuluh karakter itu adalah : (1) Visioner, (2) Sadar Beribadah, (3) Berkepribadian yang matang, (4) Berpengetahuan yang Luas (5) Integritas, (6) Kewirausahaan, (7) Kepemimpinan, (8) Disiplin, (9) Bugar (10) Bermanfaat bagi orang lain.

Sepuluh karakter tersebut harus mengalami proses internalisasi pada diri peserta didik atau siswa maupun para asatidz dan warga sekolah lainnya melalui proses kegiatan pembelajaran maupun seluruh kegiatan pendidikan lainnya. Secara global proses pendidikan karakter tersebut dilakukan sebagai berikut :
(1) Visioner
Karakter visioner ini dibentuk melalui proses pemahaman dan penghayatan nilai-nilai ma'rifatullah, ma'rifatul Rasul, ma'rifatul Islam, ma'rifatul Qur'an, ma'rifatul Insan, dan ma'rifatul maidan atau ijtima'iyah.
Kehiatan pembelajaran dan pendidikan termasuk kegiatan di dalam dan di luar kelas diharapkan bisa menjadi sarana internalisasi nilai. Internalisasi nilai-nilai tauhid tersebut diharapkan bisa menjadi pondasi yang kokoh, sehingga shalatnya, aktivitas ibadahnya, bahkan hidup dan matinya hanya dipersembahkan untuk Allah SWT. Dengan konsep tauhid inilah insya Allah akan membentuk pemiliknya menjadi orang yang visioner, optimis dan obsesif beramal hanya karena dan untuk Allah SWT.
(2) Sadar Beribadah
Kesadaran beribadah kepada Allah merupakan buah dari pemahaman, penghayatan, dan pengamalan dari tauhidullah. Sebagaimana menanam biji untuk tumbuh menjadi pohon sehingga berbuah dibutuhkan proses pemeliharaan secara intensif. Begitupun agar tauhidullah bisa membuahkan kesadaran beribadah dibutuhkan proses pembiasaan dalam mengamalkan tauhidullah, dalam mengerjakan perintah yang wajib maupun yang sunnah.
(3) Berkepribadian Matang
(4) Berpengetahuan Luas
(5) Integritas
(6) Kepemimpinan
(7) Kewirausahaan
(8) Disiplin
(9) Bugar
(10) Bermanfaat bagi orang lain

KOMPUTER DAN INTERNET SEBAGAI SARANA DAN SUMBER BELAJAR


Komputer dan internet dua hal yang tak terpisahkan dalam kegiatan pembelajaran di SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG-SIDOARJO. Perangkat komputer ini berada di kelas bersama-sama peserta didik dan guru di dalam kelas.
Seperti tampak pada gambar di samping Ust. Luqman Sudjayanto, ST sedang mengembangkan proses pembelajaran Bidang Studi Fisika pada kelas VII, dimana setiap siswa sedang mengoperasikan komputer yang telah terkoneksi dengan internet. Ya ... setiap anak mendapat fasilitas satu unit komputer.

Di SMPIT NURUL ISLAM komputer tidak semata-mata menjadi mata pelajaran atau bidang studi, tetapi komputer yang terkoneksi dengan internet dipandang sebagai sarana dan sekaligus sumber belajar. Ini artinya, belajar bidang studi apapun komputer dan internet bisa dipakai sebagai sarana dan sumber belajar yang sangat kaya.

Kepala SMPIT NURUL ISLAM Drs. TOTO SUNARSONO yang biasa disapa Ust. Atho'illah memang mencanangkan program bahwa para siswa atau peserta didik harus dibekali dengan empat hal agar menjadi genarasi tangguh dan eksis pada jamannya. Empat hal itu adalah (1) pemahaman ilmu dan pembiasaan amal tauhidullah sehingga membentuk karakter kepribadiannya, (2) ketrampilan belajar agar bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat, (3) ketrampilan menggunakan ICT sebagai sarana dan sumber belajar, dan (4) ketrampilan berbahasa Inggris sebagai bahasa pengetahuan. Insya Allah dengan berbekal empat hal tersebut para siswa akan biasa menjadi khalifatullah untuk memakmurkan bumi dan menjadi hamba Allah untuk berbakti. Wallahu 'alam bi shawwab !

PENGOKOHAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Sistem pembelajaran di SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG-SIDOARJO mengembangkan tiga orientasi, yaitu orientasi keislaman, orientasi kebangsaan, dan orientasi global. (1) Orientasi keislaman dikembangkan sebagai suatu ikhtiar mengeksplor dan menumbuhkan potensi fitrah kebaikan peserta didik agar bisa berkembang optimal. Potensi fitrah ini dikembangkan dengan cara memberikan pemahaman tentang tiga pemahaman pokok dalam islam, yaitu ma'rifatullah, ma'rifatul Rasul, dan ma'rifatul Islam. Dengan tiga pemahaman pokok agama Islam tersebut diharapkan bisa menjadi modal dasar bagi peserta didik untuk memahami dan mengamalkan Islam lebih komprehensif, menyeluruh. Pemahaman dan pengamalan yang komprehensif ini secara evolutif akan membentuk daya imunitas (daya tahan) terhadap hal-hal yang bersifat destruktif bahkan bisa mengembangkan sikap ofensif dalam arti mengembangkan dan menyebarluaskan nilai-nilai kebaikan pada masyarakat di sekitarnya; (2) Orientasi kebangsaan dikembangkan sebagai ikhtiar untuk menumbuhkan cintanya peserta didik kepada tanah air yang dimanifestasikan dalam bentuk usaha terus rajin belajar dan berprestasi, untuk membangun martabat bangsa. Karena bangsa dan negara ini membutuhkan hadirnya generasi cerdas dan berbudi yang akan menjadi solusi dalam mengelola sumber daya Indonesia yang kaya ini untuk digunakan sebesar-besarnya bagi martabat , kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. (3) Orientasi Global dikembangkan untuk mengantarkan para peserta didik agar menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari warga dunia internasional . Kesadaran sebagai warga dunia ini penting bagi peserta didik karena era globalisasi ini telah membuat jarak antar bangsa ini menjadi lebih dekat bahkan sangat dekat, bahkan informasi dan seluruh aktivitas masyarakat dunia bisa berada dalam genggamannya yaitu pada telpon genggamnya.

Pengokohan sistem pembelajaran yang berorientasi global di SMPIT NURUL ISLAM ini terus dilakukan secara sistematis dan sistemik. Pengokohan ini antara lain dengan menambah jam pelajaran bahasa Inggris menjadi 18 jam pelajaran per minggu. Ini berarti rata-rata peserta didik bisa mendapatkan 3 jam pelajaran per harinya. Jika satu jam pelajaran ini ekivalen dengan 40 menit, berarti setiap hari para peserta didik SMPIT NURUL ISLAM memiliki 120 menit atau 2 jam untuk melatih dan mengasah ketrampilannya dalam berbahasa Inggris.

Proses pembelajaranpun lebih ditekankan pada praktik ketrampilan berbahasa Inggris , yaitu sebanyak 90% dari waktu yang disediakan dan 10% untuk membahas pengetahuan bahasa Inggris. Pembagian porsi ini insya Allah akan mempertajam ketrampilan berbahasa Inggris para peserta didik, apalagi mereka didampingi dengan dua orang guru Bahasa Inggris, yaitu Ust. Asirul Haqqi dan Ustdzah Ririn Setyaningrum. Bravo SMPIT NURUL ISLAM !

Dengan sistem pembelajaran seperti ini insya Allah trampil berbahasa Inggris dan menuju masyarakat global bagi para peserta didik SMPIT NURUL ISLAM adalah suatu hal yang niscaya. Sehingga peserta didik SMPIT NURUL ISLAM tidak perlu lagi les bahasa Inggris untuk trampil berbahasa Inggris, karena bekal dari sekolah sudah sangat cukup. Ketrampilan berbahasa Inggris ini sekaligus sebagai alat dan sarana dasar untuk mempermudah dalam memahami ilmu pengetahuan dan teknologi. Apalagi mereka juga terus diajak mengasah ketrampilan belajarnya dalam memanfaatkan ICT sebagai sarana dan sumber belajar. Kedepan para peserta didik SMPIT NURUL ISLAM akan menjadi Pembelajar handal ! Semoga !

ﺁﻓﻀﻝ ﺍﻠﺫﻜﺭﻯ ﻓﺎﻋﻝﻡ ﺁﻨﻪ ﻻ ﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﷲ (2

Pemahaman yang benar terhadap makna kalimat tauhid ﻻ ﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﷲ bahwa tidak ada tuhan selain Allah, sebagaimana telah diuraikan pada tema yang sama sebelumnya akan menumbuhkembangkan loyalitas ketaatan kepada Allah SWT dan berlepas diri dari seluruh bentuk ikatan dan ketaatan kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Kata yang dalam bahasa Arab merupakan huruf nafi yang berati tidak, kata ﺇﻠﻪ murapakan manfi atau yang ditolak, kata ﺇﻻ merupakan itsbat yang berarti kecuali yaitu untuk mengukuhkan bahwa semua bentuk ﺇﻠﻪ atau tuhan itu ditolak kecuali sebagai mutsbat atau yang dikukuhkan. Sekali lagi dengan kalimat tauhid ﻻ ﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﷲ ini berarti menolak seluruh betuk ﺇﻠﻪ berupa apapun dan dalam wujud apa pun dan hanya menetapkan sebagai satu-satunya dan hanya satu Tuhan yaitu Allah . Tuhan yang tidak berBapak, tidak berIbu, dan tidak berAnak serta tidak dilahirkan oleh siapapun dan kapanpun.

Konsekuensi penolakan seluruh bentuk dan wujud ﺇﻠﻪ selain ini adalah mengkafiri, memusuhi, memisahkan diri, membenci, dan menghancurkan semua bentuk dan wujud sesembahan selain . Personifikasi dari bentuk penolakan ini jelas tergambar dalam perikehidupan Nabi Ibrahim bersama keluarganya sebagaimana diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Mumthahanah, 60:4 yang artinya " Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya. "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."
Sedangkan perwujudan pengukuhan bahwa Allah adalah satu-satunya dan hanya satu saja bentuk dan wujud Tuhan, berupa ketaatan, pembelaan, kedekatan serta kecintaan yang sangat luar bisa dahsyatnya. Sehingga orang-orang yang bertauhid loyalitasnya kepada Allah SWT sangat dahsyat energinya.


Kedahsyatan energi tauhid diwujudkan dalam bentuk ubudiyah maupun muamalah. Pengabdiannya dan loyalitassnya kepada Allah terukur jelas dan matematis sebagaimana yang tertuang di dalah Al-Qur'a, dan Al-Hadits Nabi SAW.