MASLAHAH For The Best Generation

 Secara akademik prestasi pendidikan Indonesia berdasarkan data tahun 2012 yang dipublikasikan pada 3 Desember 2013 hasil pengukuran Programme for International Student Assessment (PISA) dari 65 negara yang disurvey, Indonesia berada pada peringkat  64 untuk IPA, peringkat  60 untuk membaca, peringkat  64 untuk matematika. Prestasi pendidikan Indonesia dibandingkandengan 65 negara lain. Indonesia menjadi juara kedua dari bawah (http://en.wikipedia.org/wiki/)

Dalam aspek sosial masyarakat kondisi pelajar Indonesia sungguh sangat mengenaskan. Survei Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 yang lalu ditemukan:  97 % Pernah nonton film porno  93, 7% Pernah ciuman, petting, oral seks  62,7 % Remaja SMP tidak gadis  21,2 % Remaja SMA pernah aborsi(http://health.liputan6.com/read/302884/komnas-pa-212-persen-remaja-pernah-aborsi). Sementara Kepala BKKBN, Sugiri Syarif pada tanggal 28 Nopember 2010 saat peringatan hari AIDS se dunia pernah menyampaikan bahwa 51 dari 100 remaja putri di Jabodetabek sudah tidak gadis. Di Surabaya tercatat 54%, Bandung 47%, Medan 52%, dan Yogyakarta 37%. (http://hizbut-tahrir.or.id/2010/11/29/duh-bkkbn-catat-51-remaja-jabodetabek-tidak-perawan/). Sebelumnya beredar video porno yang dilakukan oleh dua bocah SD. Kedua bocah tersebut melakukan hubungan layaknya suami istri. Aksi mereka ditonton oleh teman-temannya. Belum diketahui secara pasti lokasi pengambilan gambar tersebut. Beredarnya video mesum bocah membuat banyak pihak geram atas perbuatan yang dilakukan kedua bocah itu. Kepolisian pun diminta mengusut video tidak senonoh yang sangat miris dilihat itu (http://www.kpai.go.id).

Ada apa dengan dunia pendidikan kita? Mengapa para guru dan kepala sekolah beramai-ramai mencurangi ujian nasional dengan tanpa mengenal malu atau pun takut? Bukankah sekolah adalah tempat di mana kejujuran sebagai benteng moral diajarkan dan ditegakkan? Mengapa tiba-tiba para pendidik yang semestinya menjadi benteng moral justru melakukan tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan itu sendiri? Mengapa himbauan, ancaman, sanksi, hukuman dan bahkan penjagaan super ketat tidak mampu mencegah terjadinya kecurangan dan ketidakjujuran Ujian Nasional? Tak ada masa ketika UN tidak dicurangi. Bahkan hasil penelitian Balitbang Kemdiknas pada hasil UN yang berupa laporan berjudul Indeks Obyektifitas menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Hampir 90% hasil UN siswa di seluruh Indonesia ditengarai terjadi kecurangan yang bertingkat-tingkat derajat kecurangannya mulai dari 10% sampai dengan 100%. Sekitar 9 dari 10 sekolah melakukan kecurangan, demikian kesimpulan dari laporan Indeks Obyektifitas tersebut. (http://satriadharma.com/2011/05/02/ujian-nasional-pembangkangan-lawan-pembangkangan/)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Memperhatikan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada pasal 40 ayat 2 pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.


Setelah menganalisis data-data di atas dan memperhatikan UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, maka Direktur SIT NURUL ISLAM KREMBUNG membentuk tim direktorat untuk bekerja secara sistematis mengembangkan: (1) sistem manajemen sekolah berbasis mutu, (2) melakukan pendampingan kepada Kepala Sekolah dan Guru sebagai pendidik di sekolah, dan (3) melakukan revitalisasi peran masyarakat sebagai pendidik di rumah. Ketiga hal itu disinergikan agar SIT NURUL ISLAM dapat mewujudkan VISI: Meluluskan generasi shalih, mandiri, dan berdaya saing global. Pembinaan, pengembangan profesi dan kinerja guru dilakukan secara sistemik dan terstruktur untuk membentuk kepribadian pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) agar dapat memberikan MASLAHAH For The Best GenerationMaslahah merupakan integrasi dari kepribadian Muslih, Andal, Shalih, Layanan, Amanah, Harmoni, Aman, Holistik. Muslih : PTK harus mampu menghadirkan iklim yang kondusif bagi warga sekolah untuk melakukan kebaikan dan perbaikan lingkungan sekolah. Andal : PTK melaksanakan tugas secara profesional, target ekselen dan dapat diandalkan. Shalih : PTK menjadi teladan bagi semua warga sekolah untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran. Layanan: PTK memberikan pelayanan dengan Resik (Ramah, Efektif dan Efisien, Sopan dan Santun, Inovatif, dan Kredibel). Amanah : PTK dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab. Harmoni: PTK terus belajar untuk menghadirkan gagasan /ide dan keserasian.  Aman : PTK mengantisipasi dan menghindarkan bahaya atau gangguan lingkungan. Holistik: PTK berkerja dengan tersistem dan menyeluruh. Inilah wujud komitmen dalam melakukan pembenahan sistem pendidikan yang dimulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri. Semoga menjadi kontribusi untuk mewujudkan lahirnya Generasi Emas 2045. Generasi SMART For Better Life
Selama ini masyarakat sering memilih sekolah karena fasilitas fisiknya, banyak muridnya. Mesitinya sebagai orang tua murid kita sebelum menentukan pilihan sekolah bagi buah cinta dan hatinya itu sebaik dicek terlebih dahulu bagaimana program pendidikannya, kurikulumnya, karakter dan kinerja gurunya apa diukur dan dibina ? (Atho’illah)

ENGLISH AND ARABIC CAMP RUMAH TAHFIDZQU

SIT NURUL ISLAM KREMBUNG - SIDOARJO mulai 1 Ramadhan 1436 H bertepatan dengan 18 Juni 2015 membuka program baru, yaitu Rumah TahfidzQu.

Hy guys ada kabar gembira nih...

Buat kamu sekarang gak perlu jauh-jauh lagi pergi ke kampung inggris Pare kalau pingin bisa nge rasain sensasi belajar dengan sistem English and Arabic camp. 
Rumah TahfidzQU Krembung menyelenggarakan program ENGLISH AND ARABIC CAMP TAHFIDZQU. Ini adalah sebuah program camp yang kita bikin serupa dengan yang ada di Kampung Inggris Pare Kediri. Tapi yang membedakan adalah nuasnsa islami yang kita padukan di dalam nya. 
SERUUU daaah. Jadi GOAL-nya adalah bisa Jago ngomong inggris + Arabic + Hafal Quran.  Mau..?

Ini nih apaan sih?

Guys, ini adalah sebuah prgram pengembangan kemampuan ngomong Inggris dan Arab dengan sistem asrama. dimana di asrama itu dibiasakan buat seluruh perseta WAJIB ngmong Inggris atau Arab dalam segala aktifitas. Kalau nggak, akan ada hukumannya. Secara garis besar, bisa dibilang, ini adalah program semacam ngekos yang pakai sistem English dan Arabic area + pelajaran menghafal Quran..gitu daaah.

Tapi kan aku masih blom bisa ngomong Inggris atau Arab sama sekali, berarti ntar aku di asrama bakal kena hukuman terus dong?
Eiiits..jangan sediih!! tenang aja, justru bagus doong kalau kamu belum bisa ngomong inggris atau arab sama sekali. Justru karena itulah makanya kamu perlu datang dan ikutan program ini. Kalau kamu sudah bisa mah ngapain ikutan. Tenang aja, ntar bakal diajarin kok. Bakal ada tutor KECE yang asyik dan seru-seru yang akan tinggal di asrama yang bakal jadi pendamping selama di asrama.

Tapi kan aku masih kuliah dan kerja, so ntar keganggu gak tuh?

Tenang aja guys, Aktifitas normal kamu gak akan keganggu kok. Karena program ini adalah sama aja kayak kamu nge-kos biasa. Jadi kamu tetep bisa kuliah atau kerja seperti biasanya kok. Cuma bedanya adalah, begitu kamu balik ke asrama, ya kamu mesti ikutin aturan buat ngmong inggris atau arab selama di asrama. Ditambah juga pelajaran tahsin dn menghafal Quran

Trus, ada pelajaran kelas bahasa inggris dan arabnya gak? Jadwalnya?
Ada doong, pastinya! Kelas yang akan kita berikan di sini adalah kelas-kelas yg berfokus pada Speaking..speaking..and speaking!! So, bisa di pastikan kelas-kelas kita ini gak bakal ganggu aktifitas normal harian mu.

Ayo Guys, buruan daftar !

Untuk kamu pelajar SIT Nurul Islam dan Alumni Nurul Islam serta Warga Desa Krembung boleh GRATIS

OUTING LEARNING atau LESSON OUT AT KANTOR KECAMATAN

Posisi dan lokasi SMPIT NURUL ISLAM Krembung yang berada di tengah kota Kecamatan adalah sangat strategis untuk pengembangan pembelajaran berbasis masyarakat dengan melibatkan berbagai instansi untuk berkontribusi ikut memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Lokasi strategis itu karena SMPIT NURUL ISLAM dengan Pasar Daerah, Kantor Kecamatan, Kantor Polisi, Puskesmas, dll.

Foto / gambar disamping merupakan aktivitas dalam bentuk Outing Learning yang di lingkungan SMPIT NURUL ISLAM lebih biasa disebut sebagai lesson out. Lesson out yaitu sistem pembelajaran yang dikembangkan untuk memperkaya pengalaman belajar peserta didik yang dilakukan dengan mendatangi kantor instansi tertentu sesuai dengan tema pembelajaran. Melalui lesson out ini para peserta didik belajar menggali dan mengelola informasi, mengembangkan kemandirian dan keberanian untuk berinteraksi dengan pejabat, 

Lesson out yang dilaksanakan pada periode akhir Januari 2015 ini menjadikan Kantor dan Pegawai Kecamatan Krembung sebagai sumber belajar. Di Kantor  Kecamatan Krembung ini para peserta didik dapat menggali berbagai informasi praktis yang berkaitan dengan sistem pemerintahan daerah, sistem pembangunan, kependudukan, pengembangan kesejahteraan sosial dan lain-lain. Melalui metode wawancara, studi dokumenter, maupun monografi dan observasi langsung menjadi sarana bagi peserta didik untuk mengasah ketrampilan belajar "learning how to learn".

Diantara misi pendidikan SMPIT NURUL ISLAM KREMBUNG adalah menjadi pusat pengembangan partisipasi aktif masyarakat dalam pendidikan. Maka melalui kegiatan lesson out ini masyarakat dalam hal ini pegawai Kecamatan dapat menjadi fasilitator belajar para peserta didik. Menjadi fasilitator ini merupakan bentuk partisipasi para pegawai Kecamatan dalam pendidikan. Itulah konsep pendidikan SMPIT NURUL ISLAM, memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu: sekolah, rumah dan masyarakat. 

SMPIT NURUL ISLAM berupaya untuk mengoptimalkan dan sinkronisasi peran guru, orangtua dan masyarakat dalam proses pengelolaan sekolah dan pembelajaran sehingga terjadi sinergi yang konstruktif dalam membangun kompetensi dan karakter peserta didik. Orangtua dilibatkan secara aktif untuk memperkaya dan memberi perhatian yang memadai dalam proses pendidikan putra-puteri mereka. Sementara itu, kegiatan kunjungan ataupun interaksi ke luar sekolah merupakan upaya untuk mendekatkan peserta didik terhadap dunia nyata yang ada di tengah masyarakat. 

Bapak Camat Krembung menerima tali asih dari peserta didik 
Sebagaimana diketahui bahwa tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantoro yang kemudian dipertajam oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan bahwa tri pusat pendidikan adalah sekolah, keluarga, dan masyarakat, maka melalui lesson out SMPIT NURUL ISLAM berusaha untuk melakukan optimalisasi tugas pokok dan fungsi tri pusat pendidikan tersebut. 

Akhirnya, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan Bapak Akhmad Iwan Hauhari, S.Sos beserta staf yang terbekenan memfasilitasi para peserta didik SMPIT NURUL ISLAM untuk melakukan lesson out di Kantor Kecamatan Krembung. Semoga kerjasama ini dapat terus ditingkatkan sebagai bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan tugas negara, diantaranya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Jazakumulloh lhoiron katsiron.

Mengapa Memilih Boarding School

Sistem pembelajaran boarding merupakan sistem pembelajaran dimana siswa tinggal berasrama dengan aktifitas yang padat. Sistem pembelajaran boarding selalu dalam pengawasan pihak sekolah 24 jam sehingga jadwal belajar dapat optimal. Disinilah karakter demi karakter dipersiapkan untuk menghadapi masa depan. Sutrisno dalam artikelnya yang berjudul Problem dan Solusi Pendidikan Sekolah Berasrama menyebutkan beberapa keunggulan yang dimiliki oleh boarding school dibandingkan sekolah lain. Diantaranya adalah program pendidikan yang paripurna, lingkungan yang kondusif, guru yang berkualitas, siswa yang heterogen, jaminan keamanan dan disiplin yang tinggi. 
Program pendidikan paripurna adalah salah satu keunggulan  boarding school. Sekolah-sekolah regular pada umumnya hanya sibuk dengan keadaan akademis. Sehingga, banyak aspek kehidupan yang seharusnya mereka pelajari harus ketinggalan karena keterbatasan waktu yang mereka miliki. Berbeda dengan boarding school. Disini mereka mempunyai waktu penuh selama 24 jam. Mereka dapat mempraktekan apa saja yang telah diajarkan disekolah atau asrama. Disini juga mereka akan berlatih menjadi pemimpin dengan berbagai macam organisasi yang dipegangnya. Mereka akan mencari solusi setiap ada masalah dengan keterbatasan yang mereka miliki. Disinilah mereka akan dituntut untuk berpikir dengan keterbarasan yang ada. Sehingga terbentuklah pemipin-pemimpin bangsa yang berpikir kritis.

Lingkungan yang kondusif dapat menjadi alasan mengapa kita memilih boarding school. Dalam sekolah berasrama semua elemen yang ada dalamkomplek sekolah terlibat dalam proses pendidikan. Aktornya tidak hanya guru atau bisa dibalik gurunya bukan hanya guru mata pelajaran, tapi semua orang dewasa yang ada di boarding school adalah guru. Siswa tidak bisa lagi diajarkan bahasa-bahasa langit, tapi siswa melihat langsung praktek kehidupan dalam berbagai aspek. Guru tidak hanya dilihatnya di dalam kelas, tapi juga kehidupan kesehariannya. Sehingga ketika mempelajari tertib bahasa asing misalnya maka semuanya dari mulai tukang sapu sampai principal berbahasa asing. Begitu juga
dalam mempelajari berbagai hal lainnya termasuk dalam melatih kemimpinan.

Selain itu, sekolah-sekolah berasrama umumnya menentukan persyaratan kualitas guru yang lebih jika dibandingkan dengan sekolah konvensional. Kecerdasan intelektual, sosial, spiritual, dan kemampuan paedagogis-metodologis serta adanya  ruh mudarris   pada setiap guru di sekolah berasrama.  Dengan penguasaan berbagai macam bahasa asing, sang guru akan dapat mewarisi kemampuan berbahasanya bagi anak didiknya. Boarding school juga mampu menampung siswa yang heterogen. Dengan berbagai macam latar belakang, Social, budaya, tingkat kecerdasan serta kemampuan akademik yang beragam. Mereka semuanya akan ditempa dengan kondisi yang sama. Mulai dari makan, istirahat, hingga proses belajar mengajar mereka akan melaluinya secara bersama-sama. Disinilah nantinya akan terbentuk karakter social yang tinggi diantara siswa.

Ketika salah satu dari mereka mengalami masalah, maka orang pertama yang akan menolongnya adalah teman- teman terdekatnya. Di sinilah berbagai macam karakter kepemimpinan akan terbentuk. Mereka harus belajar untuk memimpin diri sendiri khususnya. Seperti kita ketahui tiap bulannya mereka menerima uang saku dari orang tua atau pihak tertentu yang menyediakan dana selama mengikuti pendidikan. Dengan uang saku yang sangat terbatas itu, sang pelajar harus mengalokasikan sesuai kebutuhan dengan sehemat mungkin hingga akhir bulannya. Apabila mereka boros, maka tentu saja mereka akan menanggung akibatnya sendiri. Kebutuhan mereka tidak akan terpenuhi lagi. Oleh karena itu umumnya mereka akan belajar dari sini. Efek ini tentunya akan sangat berpengaruh bagi siswa yang tinggal di asrama tadi terhadap perkembangan masa depannya. Contoh uang saku tadi mungkin sangat sepele.

Tapi jika kita mau menelaahnya lebih dalam, akan mengandung suatu makna yang sangat  besar. Ibaratnya, jika siswa mampu mengelola uang sakunya dengan baik, bukan tidak mungkin suatu saat nanti dia juga akan mampu mengelola uang Negara yang begitu banyaknya. Contoh lainnya adalah dalam berorganisasi. Di sekolah-sekolah lanjutan menengah pertama (SMP) ataupun menengah atas (SMA) telah berdiri beberapa organisasi, seperti OSIS (Organisasi Intra Sekolah), Rohis, MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas), dan banyak lagi. Dengan adanya  boarding school organisasi ini pastinya akan lebih aktif. Akan lebih banyak program-program yang akan mereka kerjakan selama satu tahun kedepan. Di sini mereka mempunyai waktu lebih untuk mengapresiasikan sikap kepemimpinan mereka.
Jika di sekolah-sekolah reguler lainnya hanya organisasinya hanya berjalan pada saat proses belajar mengajar, siswa yang tinggal di asrama dapat melakukan kegiatannya organisasinya hingga pada malam hari. Inilah salah satu keuntungan tinggal di asrama.

Jaminan keamanan dan disiplin yang tinggi juga terdapat di  boarding
school. Sekolah berasrama berupaya secara total untuk menjaga keamanan siswa-siswinya. Makanya, banyak sekolah asrama yang mengadop pola pendidikan militer untuk menjaga keamanan siswa-siswinya. Tata tertib dibuat sangat rigid lengkap dengan sangsi-sangsi bagi pelanggarnya. Daftar “dosa” dilist sedemikan rupa dari dosa kecil, menengah sampai berat. Jaminan keamanan diberikan sekolah berasarama, mulai dari jaminan kesehatan (tidak terkena penyakit menular), tidak NARKOBA, terhindar dari pergaulan bebas, dan jaminan keamanan fisik (tawuran dan perpeloncoan), serta jaminan pengaruh kejahatan dunia maya.

Memang, membutuhkan pengorbanan yang sangat berat untuk tinggal diasrama. Tapi inilah salah satu solusi untuk mencari pemimpin-pemimpin masa depan yang handal. Yang mempunyai pemikiran kritis. Yang mampu mengayomi masyarakatnya. Berapa banyak lagi keunggulan-keunggulan  boarding school yang harus penulis paparkan agar menjadi sebuah wahana untuk membuat perubahan bagi negeri ini dengan keharian pemimpin-pemimpin sejati. Walaupun masih banyak kekurangan di sana sini yang dimiliki oleh boarding school seperti lokasi asrama dan sekolah yang berdekatan. Ini memang akan membuat jenuh bagi siswa-siswinya. Tapi untuk sebuah perjuangan menjadi sosok pemimpin yang di cita-citakan itu bukanlah sebuah alasan menolak untuk ditempa di sekolah berasrama. Mudah-mudahan dengan kehadiran tukilan sebuah tulisan sederhana ini dapat menjadi sebuah inspirasi nantinya bagi pemerintah, masyarakat serta kaum pelajar khususnya dalam menaggapi kehadiran boarding school.


Untuk bangkit dari sebuah keterpurukan dibutuhkan pengorbanan yang luar biasa.
Terutama untuk bangkit memajukan Tanah Air kita ini. Oleh karena itu, khususnya bagi kaum pelajar, marilah kita gunakan kesempatan yang ada untuk mengabdi ke pada bangsa dan negeri tercinta ini. Karena yakinlah, masa depan Indonesia nanti berada di tangan kita kaum pelajar.

Boarding school terdiri dari dua kata yaitu boarding dan school. Boarding berarti asrama. Dan school berarti sekolah. Boarding School adalah sistem sekolah berasrama, dimana peserta didik dan juga para guru dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu biasanya satu semester diselingi dengan berlibur satu bulan sampai menamatkan sekolahnya.

Di lingkungan sekolah, para siswa dapat melakukan interaksi dengan sesama siswa, bahkan berinteraksi dengan para guru setiap saat. Contoh yang baik dapat mereka saksikan langsung di lingkungan mereka tanpa tertunda. Dengan demikian, pendidikan kognisi, afektif, dan psikomotor siswa dapat terlatih lebih baik dan optimal.

Boarding School yang baik dijaga dengan ketat agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan sistem pendidikan atau dengan ciri khas suatu sekolah berasrama. Dengan demikian peserta didik terlindungi dari hal-hal yang negatip seperti merokok, narkoba, tayangan film/sinetron yang tidak produktif dan sebagainya.Di sekolah dengan sistem ini, para siswa mendapatkan pendidikan dengan kuantitas dan kualitas yang berada di atas rata-rata pendidikan dengan sistem konvensional.

Untuk menjawab kemajuan jaman, sekolah-sekolah dengan sistem boarding telah merancang kurikulumnya dengan orientasi kebutuhan masa depan. Penerapan pembelajaran berbasis IT semisal penggunaan bahan ajar dengan power point, flash, penggunaan internet sebagai sumber informasi utama, pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar yang efektif, penayangan film yang relevan dengan materi pelajaran, penggunaan laboratorium bahasa dan laboratorium komputer yang intensif, telah lazim diterapkan di sekolah-sekolah ini. Kurikulum yang disajikan kepada para peserta didikpun sedikit berbeda di banding sekolah lainnya.

Di lingkungan sekolah ini, para siswa dipacu untuk menguasai ilmu dan teknologi secara intensif. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak perkembangan iptek yang begitu pesat. Adapun sekolah yang berbasis Islamic boarding school memiliki srategi pendidikan islam dalam menghadapi tantangan modernisasi. Prinsip dasar pendidikan islam dengan sistem boarding school, berupaya mengintegrasikan ayat qauliyah (ayat Al qu’an) dan kauniyah (ayat tanda kebesaran Allah dalam alam semesta), iman dan ilmu, aspek fikriyah dan ruhiyah dengan jasadiyah yang diimplementasikan dalam pembelajaran dan hubungan sosial siswa. Dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, baik di sekolah, asrama dan lingkungan masyarakat yang dipantau oleh guru-guru selama 24 jam. Kesesuaian sistem boardingnya, terletak pada semua aktivitas siswa yang diprogramkan, diatur dan dijadwalkan dengan jelas. Sementara aturan kelembagaannya sarat dengan muatan nilai-nilai moral.

Kelebihan-kelebihan lain dari sistem ini adalah : sistem boarding lebih menekankan pendidikan kemandirian. Berusaha menghindari dikotomi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum). Dengan pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum diharapkan akan membentuk kepribadian yang utuh setiap siswanya menjadikan siswanya menjadi siswa yang bertaqwa kepada Allah, cerdas dalam berfikir dibidang imtaq dan iptek, serta mandiri dalam menjalankan kehidupan. Pelayanan pendidikan dan bimbingan dengan sistem boarding school yang diupayakan selama 24 jam, akan diperoleh penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan menyeluruh, segala aktifitas siswa akan senantiasa terbimbing baik dari segi ilmu umum dan ilmu diniyah, kedekatan antara guru dengan siswa selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu diketahui dan segera terselesaikan, prinsip keteladanan guru akan senantiasa diterapkan karena murid mengetahui setiap aktifitas guru selama 24 jam. Pembinaan mental siswa secara khusus mudah dilaksanakan, ucapan, perilaku dan sikap siswa akan senantiasa terpantau, tradisi positif para siswa dapat terseleksi secara wajar, terciptanya nilai-nilai kebersamaan dalam komunitas peserta didik, komitmen komunitas peserta didik terhadap tradisi yang positif dapat tumbuh secara leluasa, para peserta didik dan guru-gurunya dapat saling berwasiat mengenai kesabaran, kebenaran, kasih sayang, dan penanaman nilai-nilai kejujuran, toleransi, tanggungjawab, kepatuhan dan kemandirian dapat terus-menerus diamati dan dipantau oleh para guru / pembimbing. Pola-pola pendidikan hendaknya mengembangan dan menyadarkan peserta didik terhadap nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan, kearifan dan kasih sayang sebagai nilai-nilai universal yang dimiliki semua agama.

Pendidikan juga berfungsi untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan secara spesifik sesaui keyakinan agama. Maka setiap pembelajaran yang dilakukan hendaknya selalu diintegrasikan dengan perihal nilai di atas, sehingga menghasilkan peserta didik yang berkepribadian utuh, yang bisa mengintegrasikan keilmuan yang dikuasai dengan nilai-nilai yang diyakini untuk mengatasi berbagai permasalahn hidup dan sistem kehidupan manusia. Sementara pendidikan di Indonesia selama ini, disadari atau tidak, belum banyak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam perspektif global, karena persoalan pembenahan pendidikan masih terpaku pada kurikulum nasional dan lokal yang belum pernah tuntas. Pendidikan dengan Sistem Boarding School (perpaduan/integrasi sistem pendidikan pesatren dan sekolah) sebenarnya afektif untuk mendidik kecerdasan, ketrampilan, pembangunan karakter dan penanaman nilai-nilai moral peserta didik, sehingga anak didik lebih memiliki kepribadian yang utuh khas. Karena pendidikan dengan sistem boarding school antara lain mencakup[2]:
·      Salimun ‘aqidah atau penanaman akidah yang selamat
·      Sahihul ‘ibadah atau ibadah yang benar
·      Matinul khuluq atau penenaman akhlak terpuji
·      Quadirul ‘alal kasbi atau mengajarkan kemandirian secara ekonomi
·      Mu’saqaful fikri atau menggugah untuk berwawasan luas dengan gemar membaca dan menulis
·      Qowiyul jims atau melatih fisik yang kaut
·      Mujahidun lii nafsi atau menanamkan untuk bersungguh-sungguh menjaga diri
·      Munazomi fii su’unihi atau menanamkan untuk selalu teratur dalam segala hal
·      Hari’sun ‘alal waqtihi atau menanamkan untuk selalu menjaga waktu
·      Nafi’un lii gairihi atau bermanfaat bagi orang lain

Keunggulan Sistem Boarding School

Sistem pendidikan DI SMPIT NURUL ISLAM Boarding School dirancang untuk mengembangkan dan menyadarkan peserta didik terhadap nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan, kearifan dan kasih sayang sebagai nilai-nilai Islam yang universal. Sistem Pendidikan Boarding School berfungsi untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan secara spesifik. Maka setiap pembelajaran yang dilakukan selalu diintegrasikan dengan nilai Islam, sehingga menghasilkan anak didik yang berkepribadian utuh, yang bisa mengintegrasikan keilmuan yang dikuasai dengan nilai-nilai yang diyakini untuk mengatasi berbagai permasalahn hidup dan sistem kehidupan manusia.

Pendidikan dengan Sistem Boarding School (perpaduan atau integrasi sistem pendidikan sekolah dan pesantren) efektif untuk mendidik kecerdasan, ketrampilan, pembangunan karakter dan penanaman nilai-nilai moral peserta didik, sehingga anak didik lebih memiliki kepribadian yang utuh dan khas. Pendidikan dengan sistem boarding school antara lain mencakup : Salimun aqidah atau penanaman akidah yang bersih syirik dan nifak, Sahihul ibadah atau ibadah yang benar, Matinul khuluq atau penenaman akhlak terpuji, Quadirul ‘alal kasbi atau mengajarkan kemandirian secara ekonomi, Muâtsaqaful fikri atau menggugah untuk berwawasan luas dengan gemar membaca dan menulis, Qowiyul jismi atau melatih fisik yang kaut, Mujahidun lii nafsi atau menanamkan untuk bersungguh-sungguh menjaga diri, Munazomi fii su‘unihi atau menanamkan untuk selalu teratur dalam segala hal, Harisun ‘alal waqtihi atau menanamkan untuk selalu menjaga waktu, Nafiun lii gairihi atau bermanfaat bagi orang lain.

Disamping itu, setiap pembelajaran bidang studi yang dilaksanakan selalu diintegrasikan dengan nilai-nilai kejujuran, toleran, kepatuhan dan ketaatan, rasa tanggungjawab, dan kemandirian, dengan latihan dan evaluasi yang ukurannya jelas. Prinsip dasar pendidikan dengan sistem boarding school, berupaya mengintegrasikan ayat qauliyah dan kauniyah, iman dan ilmu, aspek fikriyah dan ruhiyah dengan jasadiyah yang diimplementasikan dalam pembelajaran dan hubungan sosial siswa. Dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, baik di sekolah, asrama dan lingkungan masyarakat yang dipantau oleh guru-guru selama 24 jam. Kesesuaian sistem boardingnya, terletak pada semua aktivitas siswa yang diprogramkan, diatur dan dijadwalkan dengan jelas. Sementara aturan kelembagaannya sarat dengan muatan nilai-nilai moral.

Kelebihan-kelebihan lain dari sistem ini adalah : sistem boarding lebih menekankan pendidikan kemandirian. Berusaha menghindari dikotomi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum). Dengan pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum diharapkan akan membentuk kepribadian yang utuh setiap siswanya. Pelayanan pendidikan dan bimbingan dengan sistem boarding school yang diupayakan selama 24 jam, akan diperoleh penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan menyeluruh, segala aktifitas siswa akan senantiasa terbimbing, kedekatan antara guru dengan siswa selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu diketahui dan segera terselesaikan, prinsip keteladanan guru akan senantiasa diterapkan karena anak mengetahui setiap aktifitas guru selama 24 jam.

Pembinaan mental anak didik secara khusus mudah dilaksanakan, ucapan, perilaku dan sikap siswa akan senantiasa terpantau, tradisi positif para anak didik dapat terseleksi secara wajar, terciptanya nilai-nilai kebersamaan dalam komunitas peserta didik, komitmen komunitas anak didik terhadap tradisi yang positif dapat tumbuh secara leluasa, para anak didik dan guru-gurunya dapat saling berwasiat mengenai kesabaran, kebenaran, kasih sayang, dan penanaman nilai-nilai kejujuran, toleransi, tanggungjawab, kepatuhan dan kemandirian dapat terus-menerus diamati dan dipantau oleh para guru / pembimbing.

Dengan sistem Boarding School insya Allah akan dihasilkan  learning outcome berikut:
     a. Religius Skillfull People, yaitu insan muslim yang akan menjadi tenaga-tenaga terampil, ikhlas, cerdas mandiri, tetapi sekaligus mempunyai iman yang teguh dan utuh sehingga religious dalam sikap dan perilaku, yang akan mengisi kebutuhan tenaga kerja di dalam berbagai sector pembangunan.
     b. Religius Community Leader, yaitu insan Indonesia yang ikhlas, cerdas dan mandiri dan akan menjadi penggerak yang dinamis di dalam transformasi sosial budaya (madani) dan sekaligus menjadi benteng terhadap ekses negative pembangunan dan mampu membawakan aspirasi masyarakat, dan melakukan pengendalian social.
c. Religius Intelektual, yang mempunyai integritas kukuh serta cakap melakukan analisa ilmiah dan cocern terhadap masalah-masalah sosial. dalam dimensi sosialnya, pondok pesantren dapat menempatkan posisinya sebagai lembaga kegiatan pembelajaran masyarakat yang berfungsi menyampaikan teknologi baru yang cocok buat masyarakat sekitar dan memberikan layanan social dan keagamaan, sekaligus pula memfungsikan sebagai laboratorium social, dimana pondok pesantren melakukan eksperimentasi pengembangan masyarakat, sehingga tercipta keterpaduan hubungan antara pondok pesantren dan masyarakat secara baik dan harmonis, saling menguntungkan dan saling mengisi 

KEPRIBADIAN ATAU KARAKTER NURUL ISLAM

SMART for Better Life adalah arah pembinaan kepribadian atau karakter di Nurul Islam agar hidup menjadi lebih bermakna. SMART for Better Life adalah rumusan yang simpel untuk pembinaan kepribadian atau karakter peserta didik. Pendidikan kepribadian atau karakter di SMPIT NURUL ISLAM dikembangkan dengan sistem Pembiasaan, Keteladanan, dan Apresiasi SMART for Better Life. SMART kepanjangan dari Sholeh, Muslih, Amanah, Ramah dan Terampil.

Sholeh
Sholeh pada umumnya berarti kebaikan yang telah ditimbang berdasarkan sosial keagamaan, kebiasaan dan budaya masyarakat setempat, dsb. Ketika kebaikan tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat akan merasakan senang, bangga, karena kebaikan itu sangat dirindukan kehadirannya oleh masyarakat. Aspek penilaian sholih di SMPIT NURUL ISLAM adalah : semangat melakukan kebaikan, sholat berjamaah dengan tertib, berdzikir dan berdoa setelah sholat, sopan-santun dan patuh pada guru atau orang tua, biasa mengucap kalimat thoyibah, rajin membaca atau menghafal Al Qur'an,.

Performance (hal-hal yang dilakukan) diantaranya : sholat berjamaah di Masjid atau Mushola terdekat dengan tertib, berdzikir dan berdoa sesudah sholat, biasa berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas, membaca Al Qur'an minimal satu lembar per hari, menghafalkan A-Quran minimal satu ayat per hari, patuh kepada orang tua dan gurunya, hormat kepada yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, suka tolong menolong, dapat bekerja dalam tim, senang mengikuti kegiatan keagamaan di masyarakat, dan amal shalih lainnya.

Muslih
Muslih artinya  orang yang membawa perbaikan bertujuan untuk mengajak mengerjakan kebaikan dan menjauhi kemungkaran. Aspek penilaian muslih di SMPIT NURUL ISLAM adalah bersegera melakukan ibadah atau kebaikan, mengajak teman untuk ikut aktif dalam kebaikan, mandiri, berusaha memperbaiki diri dan lingkungannya, menghindari kemungkaran, cinta tanah air dan berempati kepada sesama.

Performance (hal-hal yang dilakukan) diantaranya: mengajak teman-temannya untuk bersegera wudlu dan shalat, terdengar bel masuk bersegera masuk kelas,  mendahulukan yang utama, pengembalian lembar konfirmasi (QDR) tepat waktu, mengikuti kegiatan sekolah dengan antusias, dan suka membantu,  berinfaq dalam kegiatan mentoring (ICB), tidak melibatkan diri dalam kemunkaran, menjadi juru damai, tidak mudah menyerah. Mempunyai kemauan dan kemampuan untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh team (independence). Menunjukan rasa semangat yang konsisten dengan disertai tindakan-tindakan inisiatif untuk menyelesaikan tugas dengan hasil yang lebih optimal sesuai dengan waktu dan target yang telah disepakati (enthusiasm). Menentukan dan mengenali kekuatan dan kelemahan serta menentukan target-taregt yang akan dilakukan (self-direction).

Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.  Aspek penilaian dalam dimensi ini diantaranya jujur, bertanggung jawab, mengerjakan tugas piket sesuai jadwal, mengerjakan tugas sekolah atau guru sesuai dengan waktunya.

Performance (hal-hal yang dilakukan) diantaranya profesional, jujur dan bertanggung jawab, pekerja keras, bertanggung jawab atas semua perbuatannya, menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, dapat dipercaya atau diandalkan. Melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu, penggunaan resources dan prosedur yang telah disepakati serta mempunyai sense agar hasil karyanya/dirinya dapat berguna bagi orang lain (responsibility)

Ramah
Ramah artinya baik hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya, suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan. Aspek penilaian dalam dimensi ini diantaranya suka  tersenyum, bertegur sapa, ketemu atau berpisah mengucapkan salam dan berjabat tangan, sopan dalam berpirilaku, santun dalam bertutur kata, mengucapkan salam jika bertemu teman atau guru.

Performance (hal-hal yang dilakukan) diantaranya menjadi pribadi yang menyenangkan, disukai teman-temannya, senyum, sapa, salam, sopan, dan santun, menunjukan rasa menghargai pada orang lain terhadap ide-ide, gagasan, dan karyanya (respect), Mengelola emosi, perasaan dan perilaku sehingga tidak mengganggu orang lain serta taat pada kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat (self-control), Memahami apa yang dilakukan oleh orang lain walaupun dia tidak sependapat (tolerance), Menunjukan cara berpikir dan tindakan-tindakan yang dapat membuat orang lain, lingkungan dan benda dapat aman dan berfungsi secara optimal (caring)


Terampil
Terampil artinya cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Aspek penilaian terampil adalah  kreatif, memiliki rasa ingin tahu atau semangat belajar yang tinggi, memiliki sikap dan keterampilan ilmiah, serta gemar membaca atau belajar, berani tampil di depan umum, mampu mengelola diri dan waktu, cekatan, komunikatif dan teliti, disiplin dalam segala hal


Performance-nya antara lain memiliki ketrampilan membaca dan belajar, pembelajar, berani dan percaya diri, dapat berkomunikasi dalam 4 bahasa (Jawa, Indonesia, Inggris, dan Arab) di lingkungan sekolah, mampu belajar dan bekerja,   menyelesaikan tugas tepat waktu, menyampaikan gagasan secara efektif, menyelesaikan tugas pembelajaran dengan lengkap, mempunyai hasil karya seni yang memenuhi standar seni budaya, mampu membuat karya tulis, serta mampu berbahasa dengan baik, dan dapat membuat resensi/laporan bacaan, menunjukan rasa ingin tahu terhadap ide-ide baru dan mencari cara-cara yang mungkin tidak/ belum biasa (curiousity), menunjukan cara berpikir original, elaboratif dan melihat atau mencari cara-cara baru dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan dari berbagai segi dan kemungkinan (creativity).

PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU 2015


Catatan:
Silahkan untuk anak Yatim atau Dhuafa boleh didaftarkan dengan dikuatkan surat keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan, insya Allah dibebaskan biaya pendidikan dan asrama
*) untuk melihat lebih besar, dipersilahkan klik pada gambar .


INFO DAN TEMPAT PENDAFTARAN
Jl. Belakang Pasar Krembung Telp. 0318857432 SIDOARJO