Bekal Sang Guru Murobbi


Setelah SIT NURUL ISLAM dicanangkan sebagai “Leadership and Entrepreneurship Tarbiyah Center”, maka bagian terpenting setelah menyiapkan sistem adalah ketersedian Guru Murobbi sebagai ujung tombak proses pengejawantahan para peserta didik agar bisa berproses secara optimal membentuk dirinya menjadi “leader or entrepreneur” yang cendekiawan atau kedua-duanya. Untuk sementara ini belum ada Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan (LPTK) yang berproses untuk meluluskan para Guru Murobbi ini, hatta mereka yang lulus program sertifikasi sekalipun belum semuanya memenuhi standar Guru Murobbi. Ada beberapa indicator dan harus menjadi bekal yang harus mengkristal menjadi kepribadian Guru Murobbi.

Pertama, pemahaman dan kemurnian tauhid. Ulama sepakat kalimat tauhid itu ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ . Memahami kalimat tauhid ini sangat penting bagi ummat dan bangsa. Sehingga para ‘ulama salaf perlu membuat sarana khusus untuk mensosialisasikannya dengan membentuk jam’iyah yang kita kenal dengan jam’iyah tahlil. Kegiatan jam’iyah tahlil ini dimasyarakat Jawa Timur khususnya sering disebut tahlilan. Cobalah kita cermati bahwa sebelum anggota jam’iyah tahlil itu melafadzkan kalimat tahlil atau kalimat tauhid itu berulang-ulang, maka imam tahlil berpesan : ﺁﻓﻀﻝ ﺍﻠﺫﻜﺭﻯ ﻓﺎﻋﻝﻡ ﺁﻨﻪ ﻻ ﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ Pesan imam tahlil yang didisain oleh para ‘ulama salaf kita ini mengandung makna yang sangat luar biasa dahsyat. Maksud pesan itu insya Allah terkandung maksud bahwa dzikir yang afdhol itu adalah memahami makna yang terkandung dalam kalimat tauhid ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ . Subhanallah, pesan tersebut ternyata telah termaktub di dalam Al-Qur’an Surat Muhammad, 47: 19 yang artinya: “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” Kualitas pemahaman dan kemurnian tauhid inilah yang telah menggerakkan para Wali Songo untuk berda’wah dan mentarbiyah dengan sukses yang luar biasa dahsyat mengislamkan 90% masyarakat Nusantara bukan hanya Indonesia atau Jawa yang sebelumnya belum mengerti sama sekali tentang Islam. Pemahaman dan kemurnian tauhid akan menjadi sebab tergeraknya para Guru Murobbi untuk melakukan proses tarbiyah dengan professional dan excelence, suatu proses yang bukan sekedar melaksanakan belajar mengajar.

Kedua, kekuatan komunikasi dengan Allah SWT. Subhanallah, seperti telah dijelaskan di atas bahwa pemahaman dan kemurnian tauhid itu akan menjadi sebab bagi yang mengusahakan untuk memilikinya. Jika kalimat tauhid ini telah berkecambah dalam hati sesorang, maka dia akan senantiasa tergerak untuk berkomunikasi dengan Allah SWT melalui ‘ubudiyah maupun mu’amalah. Dalam ‘ubudiayah dia selalu wara’ (berhati-hati) dalam melaksanakan yang fardu maupun yang sunnah. Bagi dia melaksanakan ibadah itu tidak lagi melihat apakah perintah itu wajib atau sunnah, tetapi apakah amal itu diperintah Allah atau tidak. Jika suatu amal itu memang perintah Allah atau ada kaifiyah (tata cara / contoh) dari Rasululloh saw. maka dia akan mengerjakannya, menda’wahkan, bahkan memperjuangkannya sesuai dengan kemampuan.

Dia tidak akan bisa diam, dia memiliki produktivitas ‘amal yang sangat luar biasa dahsyat. Apa yang mustahil bagi orang lain, (karena dirahmati Allah) bagi Guru Murobbi adalah hal biasa. Misalnya dalam hal melaksanakan Qiyamul Lail, Puasa Sunnah, Tilawah Al-Qur’an, Shalat berjama’ah lima waktu di Masjid, bersedekah, silaturrahim dan amal yaumiyah (harian) lainnya adalah hal yang biasa dia lakukan. Begitu juga dalam bermu’amalah dengan ummat dan bangsa, produktifitasnya sangat dahsyat, Allahu akbar !

Ketiga, kekuatan fikriyah. Yang dimaksud kekuatan fikriyah di sini adalah kemampuan Guru Murobbi mensyukuri ni’mat anugerah aqal dan hati dari Allah SWT. Mensyukuri ni’mat berarti membenar-gunakan ni’mat itu sesuai dengan kehendak Allah memberi ni’mat. Sebagian kehendak Allah memberi kita ni’mat aqal dan hati sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran, 3: 190-194 yaitu untuk memikirkan ayat-ayat atau tanda-tanda kebesaran dan berdzikir kepada Allah dalam semua kondisi yang dibenarkan. Insya Allah, ini berarti bahwa apapun yang kita lakukan adalah merupakan aplikasi pemahaman kita dalam mengabdi kepada Allah SWT untuk mewujudkan Islam sebagai Rahmatan lil’alamin. Sehingga Guru Murobbi senantiasa berhusnudzon kepada Allah dan melaksanakan tugas tarbiyah dengan professional dan excellence. Aqal dan hatinya terasah tajam dalam menyelesaikan persoalan kualitas tarbiayah, ummat, dan bangsa.

Keempat, kekuatan akhlaq. Akhlaq merupakan pacaran atau buah kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT, semakin sempurna kualitas keimanan seseorang akan semakin indah akhlaqnya. Keindahan akhlaq Guru Murobbi ini akan menjadi pesona dan daya tarik tersendiri. Kita bisa memperhatikan dalam Sirah Nabawiyah bagaimana orang-orang yang sebelumnya memusuhi da’wah dan pribadi Nabi saw., setelah mengetahui pesona dan keindahan akhlaq Nabi saw. kemudian mereka berbalik 180° berubah menjadi pendukung dan pembela da’wah Nabi Muhammad saw.

Kelima, kekuatan jasadiyah. Guru Murobbi harus memiliki budaya hidup sehat. Makanan halal, bergizi, dan olahraga secara teratur agar kondisi fisiknya secara ikhtiar selalu dalam keadan bugar. Jasad atau fisik yang bugar akan sangat menunjang aktivitas Guru Murobbi dalam melaksanakan dan mensukseskan program-program tarbiyahnya. Guru Murobbi berusaha tampil prima dihadapan para murid atau mutarobbinya, Subhanallah !

Keenam, kekuatan mobilitas. Insya Allah, sebagai konsekuensi dari pemahaman dan kemurnian tauhid serta kekuatan ruhiyah maka para Guru Murobbi akan memiliki etos dan produktivitas kerja tarbiyah yang sangat luar biasa dahsyat. Guru murobbi ini tidak akan bisa diam tanpa produktivitas tarbiyah. Dalam kondisi yang sangat sulit sekalipun Guru Murobbi tetap produktif (Lihat QS 3: 146-147). Sehingga Guru Murobbi memiliki kekuatan mobilitas tarbiyah dalam rangka memperbaiki kualitas ummat dan bangsa yang sangat luar biasa tinggi. Kekuatannya jika dibandingkan dengan Guru Biasa itu 1:10 dan secapek-capeknya kondisi Guru Murobbi, dia masih mempunyai kekuatan mobilitas 1:2 dari guru biasa. Subhanalloh, silahkan dikuatkan informasi ini dengan Al-Qur’an Surat Al-Anfal, 8: 65-66.

Setiap orang tua adalah guru yang harus mendidik anak dan anggota keluarga lainnya. Mari kita menjadi Guru Murobbi bagi anak dan anggota keluarga kita. Mari kita menjadi Guru Murobbi bagi para murid dan masyarakat kita. Wallahu’alam !

0 komentar:

Posting Komentar