ﺁﻓﻀﻝ ﺍﻠﺫﻜﺭﻯ ﻓﺎﻋﻝﻡ ﺁﻨﻪ ﻻ ﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﷲ (2

Pemahaman yang benar terhadap makna kalimat tauhid ﻻ ﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﷲ bahwa tidak ada tuhan selain Allah, sebagaimana telah diuraikan pada tema yang sama sebelumnya akan menumbuhkembangkan loyalitas ketaatan kepada Allah SWT dan berlepas diri dari seluruh bentuk ikatan dan ketaatan kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Kata yang dalam bahasa Arab merupakan huruf nafi yang berati tidak, kata ﺇﻠﻪ murapakan manfi atau yang ditolak, kata ﺇﻻ merupakan itsbat yang berarti kecuali yaitu untuk mengukuhkan bahwa semua bentuk ﺇﻠﻪ atau tuhan itu ditolak kecuali sebagai mutsbat atau yang dikukuhkan. Sekali lagi dengan kalimat tauhid ﻻ ﺇﻠﻪ ﺇﻻ ﷲ ini berarti menolak seluruh betuk ﺇﻠﻪ berupa apapun dan dalam wujud apa pun dan hanya menetapkan sebagai satu-satunya dan hanya satu Tuhan yaitu Allah . Tuhan yang tidak berBapak, tidak berIbu, dan tidak berAnak serta tidak dilahirkan oleh siapapun dan kapanpun.

Konsekuensi penolakan seluruh bentuk dan wujud ﺇﻠﻪ selain ini adalah mengkafiri, memusuhi, memisahkan diri, membenci, dan menghancurkan semua bentuk dan wujud sesembahan selain . Personifikasi dari bentuk penolakan ini jelas tergambar dalam perikehidupan Nabi Ibrahim bersama keluarganya sebagaimana diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Mumthahanah, 60:4 yang artinya " Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya. "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."
Sedangkan perwujudan pengukuhan bahwa Allah adalah satu-satunya dan hanya satu saja bentuk dan wujud Tuhan, berupa ketaatan, pembelaan, kedekatan serta kecintaan yang sangat luar bisa dahsyatnya. Sehingga orang-orang yang bertauhid loyalitasnya kepada Allah SWT sangat dahsyat energinya.


Kedahsyatan energi tauhid diwujudkan dalam bentuk ubudiyah maupun muamalah. Pengabdiannya dan loyalitassnya kepada Allah terukur jelas dan matematis sebagaimana yang tertuang di dalah Al-Qur'a, dan Al-Hadits Nabi SAW.

0 komentar:

Posting Komentar